Ini hanyalah sebuah syair yang aku cipta untuk Negeriku tercinta. Ini adalah fakta dan realita di Negeri yang katanya makmur dan sejahtera. Namun apa yang bisa anda duga, coba lihatlah di layar kaca dan di pelosok desa. Sekali lagi ini hanyalah sebuah syair yang aku cipta, tak ada maksut untuk menghina. Semoga ini bisa menjadi inspirasi untuk kita semua, agar menghargai orang-orang yang lebih rendah dari kita dan membangun Bangsa yang lebih sejahtera.
Menjadi orang kaya adalah ujian, menjadi orang miskin adalah perjuangan, perjuangan untuk tetap tegar bertahan hidup dalam keprihatinan. Ketakutan bagi si kaya adalah jatuh dalam kemiskinan, sedang ketakutan bagi si miskin adalah jatuh dalam konspirasi orang-orang kaya. Orang miskin juga punya kehormatan untuk dihormati bukan untuk dijadikan budak yang bisa dipermainkan.
Banyak orang-orang pinggiran yang terpinggirkan. Namun bermodal keikhlasan pada Sang Pencipta, mereka menjalani hidup dengan sederhana. Selalu bersyukur dari kerja keras meski hasilnya tak seberapa. Tidak mengeluh meski makan apa adanya. Sehingga terpancar dari wajah mereka kebahagiaan yang bersahaja.
Lihatlah disana para penguasa yang duduk sejahtera. Namun rakyatnya dikorbankan terlunta-lunta. Mereka bersandiwara seolah-olah bijaksana. Sudah tak sanggupkah otak mencerna aspirasi rakyat yang menderita. Berdalih demi kepentingan negara. Kau tega membiarkan rakyatmu teraniaya.