Bekerja di sebuah garment yg mengharuskan staf desain grafisnya untuk dapat mengoperasikan peralatan output digital printing, memberiku sebuah pengalaman belajar mengoperasikan mesin cutting plotter. Jujur aja aku memang belum pernah mengoperasikan cutting plotter. Nah ketika pak bos pertama kali menyuruhku untuk menggunakan alat itu beberapa minggu yg lalu, ya otomatis aku bilang "pak saya gak ngerti caranya". Untunglah pak bos dengan sabar mengajarkannya. Setelah beberapa kali melihat, bertanya, dan mencoba dalam beberapa menit ahirnya aku bisa, ternyata mudah kok. Untuk lebih mengenal alat ini, aku mencoba mencari spesifikasinya di google. Setelah melakukan penelusuran pada beberapa website, seperti inilah spesifikasi yg aku peroleh:
Lebar sticker yg digunakan yaitu 90cm, kecepatan potong 60-720mm per detik, gaya potong 40-400g, format file yg biasanya digunakan yaitu EPS namun masih ada beberapa format lain yg bisa digunakan, alat ini mendukung beberapa software, namun dalam hal ini saya menggunakan ArtCut, karena software yg biasa digunakan di tempat kerja saya menggunakan software tersebut, dan inilah tampilannya:
Saya menggunakan software ini hanya pada waktu proses cutting saja, sedangkan untuk proses desain saya menggunakan software grafis seperti CorelDraw dan Photoshop. Selanjutnya hasil desain di export menjadi format EPS dan kemudian barulah di import ke ArtCut untuk selanjutnya masuk dalam proses produksi dengan menggunakan cutting plotter yang ternyata juga mudah sekali di operasikan.