Tulisan sederhana ini, adalah harapan untuk negeriku Indonesia tercinta di ulang tahunnya yang ke tujuh puluh. Di usia yang semakin tua, semoga negeri ini dapat semakin bijak dalam berpikir dan bertindak sehingga nantinya akan tercermin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Diponegoro terdiri dari kata dipo yang artinya adalah untuk, dan negoro adalah negara. Kalijogo terdiri dari kata kali atau sungai laksana budaya Nusantara yang mengalir di bumi Indonesia, dan jogo adalah menjaga. Negara bukanlah tentang siapa sang presiden. Negara adalah ketika anda menjadi bagian dari tanah air, meskipun anda bukan pribumi. Bisajadi anda tidak suka sang presiden, tapi janganlah menghina Indonesia. Karena Indonesia adalah bagian dari siapapun yang merasa menjadi Indonesia, meskipun bukan warga negara Indonesia.
Diponegoro dan Kalijogo merupakan nama julukan dari kedua tokoh legenda dari tanah jawa, yaitu nama yang dianugerahkan oleh masyarakat untuk panutan mereka. Diponegoro adalah nama atau julukan yang disematkan kepada Raden Antawirya karena dedikasi beliau dalam melawan arogansi v.o.c terhadap tanah pribumi. Begitupun dengan nama Kalijogo, merupakan nama julukan yang disematkan kepada Raden Sahid karena dedikasi beliau dalam menjaga budaya tradisi di bumi Nusantara, karena mampu memadukan tradisi budaya pribumi dengan syariat Islam, sehingga dapat terwujud akulturasi budaya yang harmonis tanpa harus menghilangkan karakter budaya pribumi itu sendiri dan sekaligus tetap menjaga toleransi antar umat beragama di masa itu. Itulah sepenggal kisah dari tokoh legenda tanah jawa yang mewakili kisah-kisah serupa di seantero Nusantara dimana negeri ini belum bernama Indonesia.
Pertanyaannya adalah apa yang telah kita persembahkan untuk negeri ini? Bisajadi selama ini apa yang telah kita perbuat ternyata hanyalah untuk kepentingan individu dan golongan saja meskipun seolah-olah nampak untuk kepentingan negara, dan bukan semata-mata murni untuk bangsa ini. Pertanyaan berikutnya adalah siapakah Indonesia? Apakah Indonesia adalah pemerintah dan presiden beserta para pendukungnya, sehingga jika ada kesalahan atau keburukan yang telah mereka lakukan maka yang menjadi sasaran hujatan adalah Indonesia. Atau mungkin Indonesia adalah partai tertentu, organisasi masyarakat tertentu, atau mungkin Indonesia adalah orang pribumi saja. Maka alangkah baiknya jika jawaban dari pertanyaan tersebut adalah, bahwa Indonesia bukanlah siapa-siapa. Karena Indonesia adalah siapapun yang merasa menjadi Indonesia, skalipun bukan warga negara Indonesia.
Tujuh puluh tahun Indonesia merdeka, tujuh puluh jika untuk usia manusia maka ini umur yang sudah lanjut usia, sudah sepantasnya negeri ini bijak dalam bertindak jujur dalam berkata. Namun karena ini usia sebuah negara maka bisajadi umur tujuh puluh masih usia beranjak dewasa, masih harus banyak belajar dari pengalaman masa lampau. Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat masih harus banyak belajar agar kegagalan di masa lampau tidak terulang kembali. DIRGAHAYU INDONESIA!